PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KARBON AKTIF DARI KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) SEBAGAI ADSORBEN SENYAWA POLISIKLIK AROMATIK HIDROKARBON FENANTRENA
DOI:
https://doi.org/10.23960/aec.v3i2.2018.pAbstract
Polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) merupakan kelompok organik polutan yang
mempunyai dampak serius pada lingkungan karena sifatnya yang toksik,
karsinogenik, dan mutagenik. Dalam penelitian ini telah dilakukan uji adsorpsi
dengan menggunakan adsorben karbon aktif dari kulit pisang yang sudah diaktivasi
menggunakan ZnCl2 30% dengan rasio impregnasi 3:3. Karakterisasi karbon aktif
dilakukan dengan menggunakan SEM untuk mengetahui morfologi permukaan serta
digunakan spektrofotometer FT-IR untuk mengidentifikasi gugus fungsi. Uji
adsorpsi dilakukan dengan metode batch untuk menentukan kadar optimum
adsorben, waktu kontak, dan konsentrasi adsorbat menggunakan spektrofotometer
UV-VIS pada panjang gelombang 250 nm. Hasil optimasi adsorpsi PAH dengan
menggunakan fenantrena diperoleh pada konsentrasi 3 ppm, pada penambahan
kadar adsorben 25 mg dan waktu optimum 60 menit. Data kinetika adsorpsi
fenantrena cenderung mengikuti model kinetika pseudo orde dua dengan nilai
koefisien korelasi R2 sebesar 0,9914, sedangkan data isoterm adsorpsi fenantrena
mengikuti model isoterm Freundlich dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,7863.
Downloads
Published
Issue
Section
License
- Authors retain copyright and acknowledge that the Analit : Analytical and Environmental Chemistry is the first publisher, licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges and earlier and greater citation of published work.